Merebaknya isu penculikan yang dikirim melalui pesan singkat (sms) berantai,dalam sepekan ini sangat meresahkan warga. Beberapa kejadian yang konon pernah terjadi di beberapa kota seperti di Bogor,Tangerang,Serang, Madura, Bandung dan kota-kota lain, menambah-nambah panik para orang tua yang memiliki anak kecil atau anak yang masih usia sekolah. Pesan singkat melalui SMS itu juga ternyata sudah luas beredar kemana-mana, adapun siapa yang mengirim pesan singkat tersebut sampai saat ini masih belum di ketahui. pesan singkat yang di kirim adalah sebagai berikut:
Mohon maaf untuk semuanya diumumkan bahwa ada penculikan anak.Sudah sampai di Cidadap Serang, Sindang Sari. Sudah empat anak diculik yang diambil bagian dalam organ tubuhnya, penculiknya baru tertangkap satu orang sedangkan pelakunya yang menyebar 700 orang , penculiknya terbagi dari pemuda pemudi, orangtua dan anak kecil. Tolong kirimkan kesemua nomor yang ada dikontak anda.beritanya nyata.dimohon kerjasamanya. Waspadai mobil APV SILVER dengan nomor Polisi L1875.Terima kasih
Tentang benar atau tidak nya isu tersebut,masih belum bisa dipastikan. Namun begitu banyaknya kesaksian yang menerangkan tentang korban yang penculikan yang terjadi membuat masyarakat meyakini dan membenarkan tentang isu tersebut. beberapa kesaksian yang berhasil saya kutip diantaranya:
•anita yan, Selasa, 3-Agustus-2010
Di daerah kami (Gamping Sleman Jogja) baru-baru ini juga ada kejadian, dimana si penculik menawarkan uang Rp 100,000 kepada seorang pembantu yang sedang menggendong anak majikannya. Si penculik hendak meminta anak yang masih balita tersebut tapi si pembantu tidak mengijinkan dan berteriak minta tolong ke tetangga2 sehingga aksi penculikan berhasil digagalkan. Mohon aparat kepolisian segera bertindak cepat dan melakukan penyisiran guna menjaring pelaku penculikan anak ini. Mohon pemerintah memberikan perhatian terhadap kasus serius ini. JANGAN MENUNGGU LAPORAN SAJA! Terimakasih (Metronews.com)
•Yuda, Selasa, 3-Agustus-2010
Saat ini isu penculikan anak sedang marak di Bogor Kabupaten, kami selaku orang tua sangat resah sekali. Saya harapkan aparat keamanan segera melakukan upaya penyelidikan & pencegahan, tidak hanya menunggu laporan kejadian dulu dari masyarakat.(Metronews.com)
INDRAMAYU, (PR)
Kasus terakhir yang baru terjadi beberapa hari lalu, kata Andry, adalah nyaris diculiknya anak Nono Sudarsono, salah seorang pemilik radio swasta di Kota Indramayu. Saat itu anak Nono dan salah seorang temannya tengah main di lokasi Sport Centre.
Di lokasi yang relatif sepi, tiba-tiba sebuah mobil Suzuki APV bernomor polisi "L" menepi. Penumpang kendaraan yang tidak dikenal tersebut meminta kedua bocah untuk membantu mendorong kendaraan yang mogok. Saat mesin mobil kembali hidup, mereka mengajak kedua anak ikut naik, sambil mengiming-imingi uang. Namun, kedua anak tersebut tetap menolak hingga terhindar dari aksi penculikan.
Bataviase.co.id
Sementara itu, di kecamatan Borobudur tiga siswa Sekolah Dasar Negeri Bumiharjo 1 dilaporkan lolos dari upaya penculikan orang tak dikenal. Mereka berinisial L, W, dan P, yang duduk di kelas empat dan berusia 10 tahun.
Upaya penculikan itu berlangsung saat ketiganya berangkat sekolah bersama pukul 06.30 pagi, Kamis (3/6) kemarin. Di tengah jalan, sebuah mobil APV mendadak berhenti dan menawari mereka jalan-jalan.
Menurut L, ada empat orang di dalam mobil itu. Dia dan dua kawannya diajak jalan-jalan ke Wonosobo dan dijanjikan es krim dan uang sebesar Rp 200 ribu. Upaya penculikan ini gagal karena para siswa Sekolah Dasar itu berontak saat seorang penculiknya menarik dari dalam mobil.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Magelang Muhammad Zidni mendesak aparat pengamanan untuk mengusus kasus ini. “Polisi harus melacak, siapa pengendara mobil itu,” kata dia. Selain itu meminta polisi melacak asal usul nomor yang menyebarkan pesan singkat meresahkan itu.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Magelang Ajun Komisaris Aris Suwarno mengatakan polisi tengah melakukan penyelidikan terkait percobaan penculikan tiga bocah SD di Kecamatan Borobudur. “Polres masih penyelidikan,” kata dia.
Dalam waktu dekat, lanjut dia, polisi akan mencetak selebaran untuk dibagikan ke masyarakat. Isinya berisi himbauan pada masyarakat agar lebih waspada menjaga anak-anak. Himbauan itu juga akan disampaikan pada Dinas Pendidikan untuk diteruskan pada murid dan orang tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tulis komentar anda di sini.