google-site-verification=4PyO_QSL777Du1Gc1Iq7U5VBurLSMNyd2lW4AvGTCdo Penemuan Sungai di Dasar Laut ; Antara Pro dan Kontra <a href='#' style='display:scroll;position:fixed;bottom:5px;right:5px;' title='Back to Top'><strong>Kembali ke Atas</strong></a>
Home » » Penemuan Sungai di Dasar Laut ; Antara Pro dan Kontra

Penemuan Sungai di Dasar Laut ; Antara Pro dan Kontra



Penemuan Sungai yang berada di dasar laut hitam, ternyata menimbulkan pro dan kontra, antara mereka yang percaya dan yang tidak. Sungai yang memiliki kedalaman sekitar 115 kaki dan lebarnya lebih dari setengah mil ini, di temukan pertama kali oleh Mr.Jacques Yves Costeau,oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Dia menemukan sebuah aliran sungai tawar yang deras dan tidak bercampur dengan air laut di sekitarnya. ketika sedang mengadakan eksplorasi bawah laut, untuk film dokumenternya. sungai bawah laut yang ditemukan oleh Mrl Jacques tersebut;konon jika ia berada di darat maka akan menjadi sungai terbesar ke enam di dunia.



Seperti halnya di daratan, sungai di bawah laut itu memiliki saluran, anak sungai, dataran banjir, aliran deras air, dan bahkan air terjun.

Menurut Dr Dan Parsons, pemimpin tim peneliti dari Sekolah Tinggi Ilmu Bumi dan Lingkungan, Universitas Leeds, kepada Sunday Telegraph, mengatakan, “Kepadatan air di sana lebih padat dari air laut di sekitarnya karena memiliki salinitas yang lebih tinggi dan membawa begitu banyak sedimen.”
“Sungai itu mengalir dari beting laut dan keluar melalui daratan abisal, seperti halnya sungai di darat,” demikian penjelasan Parsons seperti diberitakan laman Daily Mail.
Dataran abisal di laut mirip seperti di gurun pasir, bedanya dataran air ini bisa menyediakan nutrisi dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk mahluk yang hidup di dalamnya.
“Itu memiliki peran yang penting, seperti arteri, yang memberikan kehidupan di laut dalam.”
Perbedaan utama sungai di bawah laut ini adalah bahwa aliran air berlawanan dengan sungai-sungai di darat.
Para ilmuwan telah lama menduga bahwa keberadaan sungai dasar laut sangat masuk akal, setelah pemindai sonar mengungkapkan adanya saluran berkelok-kelok di banyak lautan di dunia.
Di antara yang terbesar, adalah sungai bawah tanah di perairan Brazi, di mana aliran Amazon memasuki Samudera Atlantik.
Saluran di Laut Hitam, meskipun jauh lebih kecil, adalah satu-satunya yang ditemukan masih mengalir dan membuktikan bahwa saluran ini misterius dibentuk oleh sungai di bawah air.


Tidak seperti parit laut, yang formasi geologi yang terbentuk pada bagian terdalam dari laut akibat pergerakan lempeng tektonik, saluran sungai berkelok-kelok di dasar laut dibentuk melalui proses pengikisan endapan lumpur.
Dr Parsons menemukan bahwa sungai bawah tanah di dasar Laut Hitam mengalir dengan kecepatan sekitar empat mil per jam, mengalirkan 22.000 meter kubik air per detik. Ini 10 kali lebih besar dari sungai terbesar Eropa, Rhine.
Sungai bawah laut ini Sungai mengalir hanya sekitar 37 mil hingga mencapai tepi beting laut sebelum menghilang ke laut dalam.

Namun ada beberapa pendapat yang meragukan tentang adanya sungai di dasar laut tersebut. Mereka berpendapat:

Mungkin itu terlihat seperti sungai karena terdapat lapisan Hidrogen Sulfida, yang menyerupai kabut sehingga terlihat seperti sungai. Hidrogen Sulfida juga dikenal dengan nama sulfana, sulfurated hydrogen atau asam hidrosulfurik, yaitu gas yang mudah terbakar, tidak berwarna dan berbau busuk. Hidrogen Sulfida dapat tercipta ketika bakteri mengurai bahan organik dalam keadaan tidak adanya oksigen, dan biasanya timbul karena aktivitas gunung berapi dan gas alam.
Jika itu bukan sungai, bagaimana air tawar tidak bercampur dengan air asin ?
Air tawar yang tidak bercampur dengan air asin bukanlah sesuatu yang baru, ini dikenal dengan sebutan “Halocline”. Dalam oseanografi, Halocline adalah sebuah wilayah didalam laut, dimana ada “peningkatan yang signifikan” atau “penurunan kerapatan” sehingga terdapat pemisah antara air tawar dan air asin, menyebabkan air tawar dan asin tidak bercampur. Halocline tidak terjadi disemua pantai atau laut, dan biasanya terjadi di gua yang berisi air tawar didekat laut. Seperti halnya Cenote Angelita, karena ini adalah gua yang airnya terhubung ke laut.
Bagaimana pohon dan daun dapat tumbuh didalam air ?
Tidak ada pohon yang tumbuh di Cenote Angelita, yang ada adalah daun berserakan dan pohon yang telah mati, mengingat ini memang terdapat ditengah hutan, tentu saja ada pohon dan daun yang jatuh disana.
Cenote Angelita adalah gua ditengah hutan yang berisi air tawar dan terhubung dengan laut, jadi tampaknya kurang tepat apabila disebut sungai didasar laut.

Lepas dari pertanyaan apakah benar ada sungai di dasar laut,dari bukti-bukti otentik yang diberikan dan beberapa berita dari Al Qur'an, sungguh sepenuhnya kita harus percaya, bahwa semua itu adalah benar adanya. Dan itu memang sungai, adapun mereka yang tidak percaya dengan semua itu, maka sungguh mereka adalah : orang yang buta tanpa akal. (QS.3:7 Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal) WALLAHU'ALAM BI SHAWAB



Unbelieveable Underwater River


Related Posts by Categories



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tulis komentar anda di sini.

Related Posts with Thumbnails

Loading
RSSMicro FeedRank Results
Active Search Results

arsitekartikelblog directorykitchen cabinets design

RSSMicro FeedRank Results